Mengenal Sistem Pendidikan di Jerman berbasis Vokasi
Apa itu sistem pendidikan Jerman berbasis vokasi? Secara umum sistem pendidikan di Jerman terbagi atas sistem pendidikan berbasis keilmuan (basis ini dapat ditemukan di universitas), seperti dikutip dari website Eduversity.co.id.
Gambar: pixabay.com |
Sementara sistem pendidikan kedua adalah sistem pendidikan jerman berbasis vokasi (vokasi adalah vokasional atau tenaga terampil).
Jadi vokasi ini mirip dengan sistem vokasi di Indonesia dalam pendidikan diploma atau sekolah menengah kejuruan.
Baca juga : Menarik! Ini 3 Cara Belajar Bahasa Jerman yang Mudah
Bedanya adalah sistem pendidikan vokasi jerman telah berusia ratusan tahun semenjak awal awal negara jerman berdiri.
Perbandingan utama pendidikan di jerman dan pendidikan di Indonesia terletak pada pengurusan vokasinya.
Dimana jerman sangat serius memetakan permasalahan pendidikan di vokasi, sementara di Indonesia kadang masih setengah hati dan baru baru ini memfokuskan diri pada pendidikan vokasi.
Uniknya Sistem Pendidikan di Jerman
Pendidikan di jerman memisahkan dari awal (semenjak sekolah dasar) bagi mereka siswa siswa yang berpotensi cerdas, bibit unggul menjadi ilmuwan akan diarahkan sekolah menengah di Gymnasium.
Sekolah ini adalah sekolah menengah khusus mereka yang akan masuk ke universitas. Sehingga dari sejak awal input masuk universitas telah diseleksi sendiri di tingkat sekolah menengah.
Sementara di Indonesia, sistem vokasi berbentuk SMK baru digiatkan akhir akhir ini sendiri, tetapi juga belum maksimal karena beberapa lulusan SMK masih saja berkuliah di diploma dan bahkan masuk ke universitas.
Bukan berarti tidak boleh, tetapi praktek ilmu yang didalami akan terasa sia-sia. SMK, Vokasi atau diploma adalah sistem pendidikan berbasis vokasi membentuk tenaga terampil sementara jika berkuliah di universitas akan dilatih menjadi peneliti, ilmuwan dan bukan pemikir. Ini tentu saja berbeda bukan tujuannya?
Nah, sistem pendidikan di jerman berbasis vokasi akan mengarahkan siswa-siswa yang tertarik menjadi tenaga terampil akan dimasukkan ke sekolah menengah non gymnasium.
Disana sistem pemilihannya didasarkan pada tes kemampuan dan juga nilai raport, dimana lima besar nilai raport pada ilmu ilmu sains, sosial dan ilmu pasti akan direkomendasikan masuk ke Gymnasium, sisanya akan masuk ke sekolah menengah lain untuk melanjutkan diri ke politeknik atau bekerja di industri.
Sistem pendidikan di jerman berbasis vokasi bekerjasama dengan industri juga sudah sangat tua, jerman adalah negara pertama yang mempelopori sistem vokasi magang di dunia industri.
Sistem ini disebut dengan ausbildung dimana siswa-siswa vokasi bisa langsung praktek di dunia industri dan kemudian selepas lulus bisa langsung bekerja.
Kini ausbildung diadopsi menjadi sistem kerjasama dengan universitas untuk menciptakan riset-riset terbaru antara universitas dengan industri yang membutuhkan, jadi jangan heran jika industri sering memberikan dana riset kepada universitas untuk menjalin penemuan-penemuan terbaru.
Jika dibandingkan dengan Indonesia, sistem pendidikan di Jerman terutama vokasi jauh lebih maju. Vokasi di Indonesia masih belum match antara lulusannya dengan penyerapan di industri.
Selain itu aturan ketenagakerjaan bagi sistem vokasi di Indonesia juga rawan dimonopoli menjadi outsourcing.
Padahal sistem vokasi sendiri mengharapkan agar pekerja terampil bisa langsung bekerja dan mapan di dunia industri tanpa harus sibuk memikirkan hal hal lain.