Keutamaan Puasa Bulan Ramadhan Agar Berbuah Surga
Assalamu'alaikum warrah matullahi wabbarakatuh sobat sekodas.com. Pada kesempatan kali ini kami akan menyampaikan keutamaan puasa bulan ramadhan agar berbuah surga.
Alhamdulillah tahun 2022 ini Allah telah mempertemukan kita kembali dengan ramadhan. Yang mana tidak semua orang bisa menjamin dirinya dapat kembali bertemu dengan ramadhan berikutnya.
Mungkin salah satu dari keluarga kita ataupun salah satu sanak saudara kita tidak bisa bertemu dengan ramadhan kali ini, karena Allah SWT telah memanggil mereka terlebih dahulu. Maka dari itu hendaklah kita bisa memanfaatkan kesempatan emas ini dengan sebaik mungkin.
Setiap perintah Allah SWT pasti mengandung hikmah, demikian juga tentang puasa. Diantara keutamaan puasa yang besar adalah bahwa puasa memiliki pahala-pahala yang besar, sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadist berikut:
Dari Abu Hurairoh, dia berkata : Rosulullah bersabda :
"Semua amal anak adam dilipatkan (pahalanya), yaitu satu kebaikan (pahalanya) sepuluh kalinya sampai tujuh ratus kali. Allah 'Azza Wajalla berfirman : "kecuali puasa". Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan Aku akan membalasnya. Dia meninggalkan syahwatnya dan makannya karena Aku."
Orang puasa memiliki dua kegembiraan. Kegembiraan orang berpuasa ramadhan tersebut adalah kegembiraan sewaktu berbukanya, dan kegembiraan sewaktu bertemu Robbnya. Dan sesungguhnya bau mulutnya lebih wangi di sisi Allah daripada bau minyak misk. (HR. Muslim. No : 164 (1151)).
Keutamaan Puasa Bulan Ramadhan
Apakah Allah menghadiahi surga buat orang berpuasa? tentu saja setiap orang sudah tahu itu. Tapi, begitu mudahkah surga di gapai? Tentu saja tidak. Lalu bagaimana caranya? Dan upaya apa yang harus kita optimalkan agar puasa kita bertul-betul berbuah surga? Mari kita sejenak membuat perenungan bersama.
Jalan Terjal Menuju Surga
Diriwayatkan dari dalam hadist bahwasannya Rosulullah SAW bersabda:
Surga itu ditopang dengan hal-hal yang dibenci manusia, sementara neraka di topang dengan nafsu syahwat. (HR. Muslim : 2822)
Al Imam An Nawawi menjelaskan mengenai hadist tersebut yang artinya untuk sampai ke surga, seorang harus melakukan banyak hal yang tidak disukainya. Sementara untuk sampai ke neraka, seseorang banyak mengerjakan hal yang sesuai dengan keinginan hawa nafsunya.
Puasa adalah media utama untuk melatih menausia mengendalikan atau mengontrol nafsunya. Maka dari itu wajar apabila Allah menjanjikan pahala yang besar. Ketika intisari dari hikmah puasa adalah kemampuan optimal dalam mengontrol diri, menguasai jiwa dan menata hati. Maka kita betul-betul cemas bila sekian lama berpuasa kita masih terjebak dilingkungan para pemuja nafsu yang tidak mengenal batas kepuasan. Maka untuk menuai hasil sesungguhnya, kita tentu harus seratus persen sadar atas keberadaan jalan-jalan terjal tersebut.
Niat Puasa Yang Tulus
Segala amalan adalah tergantung dari niatnya. Sebagaimana hadist berikut ini:
Sesungguhnya amalan itu hanya dinilai bila disertai dengan niat, dan setiap orang akan mendapatkan ganjaran amalannya, sesuai dengan apa yang ia niatkan. Barang siapa yang berhijrah karena Allah dan Rosulnya maka ia akan memperoleh keridhaan Allah dan Rosulnya, dan barang siapa berhijrah karena ingin mendapatkan dunia atau ingin menikahi seorang wanita maka hijrahnya sesuai dengan apa yang ia niatkan. (HR. Bukhari Muslim)
Barometer niat seseorang beramal itu menjadi tulus kalau dengan amalan itu dia ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hal tersebut adalah salah satu makna taubat yang terpenting. Maka dari itu seyogayanya kita merenungi niat awal kita ketika hendak mengamalkan ibadah puasa, apakah benar-benar karena Allah dan ingin melaksanakan perintah-Nya, ataukah hanya ikut-ikutan ataukah hanya karena rasa malu dengan orang-orang disekitar kita? Hal tersebut hanyalah hati kita masing-masing yang bisa menjawwabnya.
Perlu Pelatihan dalam Meraih Keistimewaan Bulan Ramadhan
Untuk memperoleh berbagai keistimewaan bulan Ramadhan dan berbagai macam keutamaan dari ibadah puasa yang begitu mulia maka harus ada semacam pelatihan yang harus dilakukan. Menahan lapar dan dahaga secara baik dan nyaman perlu pelatihan semenjak dini. Diperlukam pelatihan-pelatihan mental dan fisik yang dilakukan secara terus menerus.
Demikian juga menjalankan segala ibadah-ibadah sunah di bulan suci, seperti shalat terawih berjamaah, tak akan mudah dilalui secara menyenangkan dan indah kecuali melalui pelatihan kejiwaan. Dan hal tersebut akan lebih optimal jika dibiasakan semenjak usia dini.
Berapa banyakkah di antara putra putri kita yang semenjak dini sudah kita latih menjadi ahli shalat? Ahli membaca Al.Qur'an, ahli puasa? ahli menjalankan shalat malam? ahli menyebarkan amar ma'ruf nahi munkar? atau ahli sedekah?
Untuk mengetahui secara betul makna puasa dan untuk dapat menikmati pahal-pahalanya, maka kita perlu melatih diri dengan sebanyak mungkin berpuasa.
Mengetahui Keutamaan dan Keistimewaan Bulan Ramadhan
Allah Ta'ala telah mengistimewakan bulan ramadhan dari bulan-bulan selainnya, dengan berbagai keistimewaan dan keutamaan. Diantaranya :
- Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari pada minyak kasturi.
- Setiap hari bulan ramadhan Allah Azza wajalla menghiasi surga-Nya seraya berkata "Hampir tiba saatnya para hamba-hambaku yang shalih melepaskan segala beban dan gangguan, serta segera menuju engaku (surga).
- Para malaikat memhonkan ampunan bagi orang yang berpuasa hingga berbuka.
- Para setan dibelenggu
- Di dalamnya terdapat malam Lailatul Qodar, malam yang lebih baik dari seribu malam.
- Pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup.
- Allah membebaskan hamba-hambanya dari neraka pada setiap malam bulan ramadhan.
Dan masih banyak keutamaan lainnya. Ketika seseorang mengetahui keutamaan-keutamaan sebuah amalan, maka hal tersebut akan memicu semangatnya untuk segera beramal.
Bayangkan saja, bila Ramadhan tahun ini adalah romadhon terakhir dalam hidup kita. Sehingga kita berharap dapat melakukannya dengan sebaik mungkin.
Berbahagialah Wahai Orang Yang Sedang Berpuasa
Dua kegembiraan yang Allah kabarkan bagi orang yang sedang berpuasa. Sebagaimana dikutib dalam sebuah hadist:
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
"Ada dua saat yang penuh kegembiraan bagi orang yang berpuasa, sewaktu berbuka dan sewaktu bertemu dengan rabbnya." (HR Ahmad : 10221)
Dengan dua kabar gembira tersebut salah satunya Allah segerakan di dunia, yaitu ketika sedang berbuka. Tentu sobat semua merasakannya kan? Dan kabar gembira ke dua Allah tunda besuk di akhirat, dimana tidak ada kenikmatan terbesar di akhirat nanti selain bisa bertemu dengan Allah Ta'ala.
Kata orang bijak siapapun tidak akan mampu melakukan pekerjaan dengan baik jika ia tidak mencintainya. Dengan kata lain,cintailah pekerjaanmu niscaya kamu akan sukses melakukannya.
Tidak hanya dalam urusan pekerjaan duniawi, amalan akhiratpun juga harus dilakukan sepenuh hati. Orang yang tidak berusaha menyukai dan mencintai amalannya, tak akan mampu melakukannya dengan sebaik-baiknya, apalagi bermimpi bahwa amalan tersebut akan berbuah surga.
Oleh karena itu kita wajib berusaha menciptakan "Fun" dalam hati kita, saat kita mengerjakan amalan apapun, termasuk berpuasa.
Demikianlah beberapa poin yang dapat admin sampaikan, tuk menjadi bahan renungan bersama, terutama untuk diri kami sendiri dan untuk sobat semua pada umumnya. Tak lupa admin do'akan semoga Allah memberi kemudahan tuk kita semua dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan ini dan Allah mudahkan langkah kita dalam kebaikan demi kebaikan di bulan yang penuh berkah ini. Aamiin.
Semoga tulisan ini bermanfaat buat kita semua dalam mengetahu keutamaan puasa bulan ramadhan agar berbuah surga.