Skema dan Cara Kerja PLTA
Berikut kami sampaikan bahan ajar atau materi IPA Tema 4 Subtema 1 Pembelajaran 1 untuk kelas 6 SD kurikulum 2013 yang berjudul Skema dan Cara Kerja PLTA.
Materi Skema dan Cara Kerja PLTA agar dapat dipelajari oleh peserta didik yang duduk dibangku sekolah kelas 6 SD secara online dimanapun berada.
Materi ini kami lansir dari buku LKS kelas 6 SD yang menerbitkan Perusda Kabupaten Sragen pada buku Modul Belajar Kabupaten Sragen.
Skema dan Cara Kerja PLTA
PLTA kepanjangan dari Pembangkit Listrik Tenaga Air yang memiliki arti adalah salah satu pembangkit listrik yang bekerja dengan cara mengubah energi air menjadi energi listrik.
Pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pemanfaatan air sangatlah penting karena digunakan untuk menggerakkan turbin. Pemanfaatan air ini cuma ada di bendungan, waduk atau air yang mengalir deras. Air yang ada di bendungan dialirkan melalui lubang yang sudah didesain agar dapat memutar turbin/kipas besar.
Semakin dalam lubang maka akan makin besar debit air yang akan turun dan akan didapatkan perputaran turbin yang besar. Perputaran turbin tersebut akan menghasilkan tenaga mekanik sehingga akan dikonversi melalui generator kemudian menjadi energi listrik.
Pada dasarnya, PLTA bekerja dengan cara mengubah energi potensial dari air terjun menjadi energi mekanik yang dihasilkan dari turbin. Kemudian energi mekanik yang dihasilkan oleh turbin dikonversikan menjadi energi listrik dengan generator.
Pembuatan PLTA di gunung-gunung sangatlah ideal sebab di wilayah pegunungan banyak aliran sungai atau sumber air. PLTA juga bisa memanfaatkan waduk-waduk yang biasanya digunakan sebagai irigasi dalam pertanian atau sebagai penanggulangan banjir.
Skema dan cara kerja PLTA dapat kamu lihat seperti gambar di bawah ini.
Keterangan gambar :
1. Sungai/kolam tandon, untuk tempat penam pungan air
2. Intake, pintu masuk air sungai/tandon.
3. Katup pengaman, berfungsi sebagai katup pengatur intake
4. Headrace tunnel, pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock.
5. Penstock (pipa pesat), untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin serta untuk men dapatkan tekanan hidrostatis yang besar.
6. Surge tank, berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat katup pengatur ditutup. 7. Main stop valce, berfungsi sebagai katup pengatur turbin
8. Turbin, mengubah energi potensial air menjadi energi gerak. 9. Generator, menghasilkan energi listrik dari energi gerak.
10. Main transformer, untuk transfer energi listrik antardua sirkuit dengan induksi elektromagnetik.
11. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen.
Pertama-tama, ada air yang masuk dari sungai/waduk masuk melalui intake. Dari intake air masuk ke dalam pipa pesat atau disebut dengan penstock. Kemudian ada suatu katup pengaman yang berguna untuk memberikan atau mengatur aliran air dari tempat semula dan masuk ke headrace di tunnel yang berfungsi juga untuk menghentikan aliran air tersebut. Apabila tekanan air tiba-tiba naik saat katup pengaman ditutup maka air akan ke surge tank.
Kedua, energi yang dihasilkan dari air potensial dan mampu menggerakkan turbin dan menghasilkan suatu energi gerak yang dikonversikan juga menjadi energi listrik oleh bantuan generator. Energi listrik dari generator tersebut kemudian ditransfer dengan alat yang dinamakan main transformer supaya sesuai dengan kapasitas dari transmission line yang meliputi tegangan,daya, dan lainnya untuk didistribusikan ke rumah-rumah warga.
Melalui PLTA diharapkan desa-desa kecil tidak ada yang kesulitan sumber energi listrik. Dengan demikian, warga dapat menikmati listrik untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari.